UKAW

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

Seminar Nasional UKAW Kupang Tekankan Integrasi Sains dan Sosial untuk Pendidikan yang Berkelanjutan

Dipaparkan data mengejutkan bahwa hanya 25% lulusan Indonesia yang bekerja sesuai dengan bidang studinya. Temuan ini memperkuat seruan untuk pelaksanaan tracer study yang rutin dan pendekatan pendidikan yang lebih aplikatif, membekali mahasiswa dengan ketahanan dan kemampuan beradaptasi di dunia nyata.

KUPANG, 10 Oktober 2025 – Universitas Kristen Arta Wacana (UKAW) Kupang menggelar Seminar Nasional perdana secara hybrid bertajuk “Pendidikan Berkualitas dan Integrasi Sains dan Ilmu Sosial untuk Masa Depan yang Berkelanjutan”. Acara yang berlangsung pada 10 Oktober 2025 ini bertujuan memperkuat kapasitas pendidikan berkualitas guna menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan melalui integrasi disiplin ilmu.

Seminar diawali dengan doa dan laporan dari Ketua Panitia Seminar, Ibu Rambu Wasak, M.Pd., S.Pd., Acara kemudian secara resmi dibuka oleh Rektor UKAW Kupang, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, M.T., sementara Gubernur Nusa Tenggara Timur, Bapak Emanuel Melkiades Laka Lena, S.Si.,Apt. hadir secara virtual melalui platform Zoom untuk memberikan sambutan dan dukungannya.

Transformasi Pendidikan Tinggi untuk Indonesia Emas 2045

Dalam sesi pertama, Benediktus Gaya, M.M., S.Pd., selaku perwakilan dari Sekretaris Jenderal Dikti Saintek, menyampaikan materi tentang arah transformasi pendidikan tinggi di era global. Ditekankan bahwa perguruan tinggi harus bertransisi dari menara gading akademik menjadi pusat inovasi dan penggerak perubahan yang dinamis. “Strategi kelembagaan harus selaras dengan tujuan pembangunan nasional, menuju visi Indonesia Emas 2045, melalui kebijakan yang berbasis data dan bukti,” ujarnya. Paparan juga menyentuh tantangan Indonesia, seperti produktivitas yang stagnan, dan peran krusial pendidikan tinggi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui penelitian dan kolaborasi.

Pendidikan di NTT dan Fondasi “Catur Dharma”

Diskusi panel yang dimoderatori oleh Dr. Jusuf Blegur, M.Pd., S.Pd., berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan di NTT. Para pembicara, termasuk Melki, menyoroti pentingnya pendidikan yang melahirkan individu inovatif dan peduli lingkungan. Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, M.T., dalam pemaparannya memperkenalkan konsep “Catur Dharma” yang menjadi fondasi UKAW. Konsep ini mengintegrasikan spiritualitas ke dalam tridharma tradisional, menekankan pembangunan karakter etika dan keterampilan berpikir kritis sebagai pilar yang setara dengan penguasaan iptek.

SDGs dan Tantangan Relevansi Lulusan

Pembahasan mendalam mengenai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) mengemuka, dengan fokus pada tujuan keempat tentang pendidikan berkualitas. Ditegaskan bahwa integrasi sains dan ilmu sosial adalah kunci untuk menghasilkan lulusan yang kompeten. Sains berperan dalam inovasi teknis, sementara ilmu sosial penting untuk memahami dinamika masyarakat.

Namun, tantangan relevansi lulusan diakui masih besar. Dipaparkan data mengejutkan bahwa hanya 25% lulusan Indonesia yang bekerja sesuai dengan bidang studinya. Temuan ini memperkuat seruan untuk pelaksanaan tracer study yang rutin dan pendekatan pendidikan yang lebih aplikatif, membekali mahasiswa dengan ketahanan dan kemampuan beradaptasi di dunia nyata.

Pendidikan yang Membebaskan dan Masa Depan

Seminar diakhiri dengan penekanan pada perlunya transformasi pendidikan dari fokus pada angka dan hafalan menuju pembinaan keterampilan hidup. Mengutip filosofi Paulo Freire, ditegaskan bahwa esensi pendidikan adalah untuk membebaskan akal pikiran.

Komite penyelenggara mengucapkan terima kasih kepada seluruh sponsor dan peserta. Ditekankan pula komitmen dan harapan agar seminar ini dapat menjadi acara tahunan yang berevolusi ke tingkat internasional di masa depan, terus mendorong terobosan dalam pendidikan untuk masa depan yang berkelanjutan.

#UKAWKupang #PendidikanBerkelanjutan #IntegrasiIlmu #SeminarNasional #NTTBangkit #SDGs #CaturDharma #TransformasiPendidikan

Share