Pemberdayaan Ekonomi Pesisir di Kupang: Kemenristekdikti Dukung Inovasi Sambal Lu’at Ikan Tembang

KUPANG – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung inovasi dan pemberdayaan masyarakat. Kali ini, dukungan tersebut diberikan kepada tim peneliti dari Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) yang menjalankan program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan fokus pada penguatan ekonomi kreatif di sektor perikanan.

Tim gabungan dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) serta Fakultas Ekonomi (FE) UKAW memperoleh kesempatan untuk mengimplementasikan program bertajuk “Pemberdayaan Kelompok Mitra Perempuan Pesisir Melalui Diversifikasi Olahan dan Pemasaran Produk Ikan Tembang (Sardinella sp.)”. Kegiatan ini menyasar Kelompok Mitra “Sharon” yang berlokasi di Kampung Nelayan RT.33/RW.11, Kelurahan Oesapa, Kota Kupang.

Inovasi Sambal Khas NTT dengan Nilai Tambah

Dipimpin oleh Dr. Fanny Iriany Ginzel, S.Pi dan Dr., Ir. Welma Pesulima MP dari FPIK serta Deddy Raidons Se’u, SE., MM, tim PkM ini mengidentifikasi potensi besar dari Kelompok Sharon, sebuah usaha mikro yang sempat tidak produktif sejak tahun 2020. Berangkat dari masalah produksi dan pemasaran, tim berkolaborasi dengan kelompok tersebut untuk menciptakan produk inovatif: “Sambal Lu’at Ikan Tembang”.

Produk ini merupakan diversifikasi olahan dari ikan tembang (Sardinella sp.), sejenis ikan pelagis kecil yang melimpah sepanjang musim di perairan Kota Kupang. Sambal ini mengadaptasi racikan sambal lu’at khas Nusa Tenggara Timur yang terbuat dari campuran cabai, bawang putih, bawang merah, daun sipa, daun kemangi, dan perasan jeruk. Dengan tambahan ikan tembang, sambal ini tidak hanya menawarkan cita rasa unik, tetapi juga nilai gizi tinggi.

Sinergi Akademisi, Mahasiswa, dan Masyarakat

Program PkM ini tidak hanya berfokus pada inovasi produk, tetapi juga pada penguatan kapasitas kelompok mitra secara holistik. Tim UKAW membimbing Kelompok Sharon untuk:

• Melakukan perencanaan dan produksi diversifikasi olahan ikan tembang.
• Membuat perencanaan usaha dan pembukuan keuangan sederhana.
• Mengembangkan strategi pemasaran, baik secara daring (online) maupun luring (onsite) di pasar tradisional dan swalayan.
• Melengkapi produk dengan label yang menarik serta mengurus perizinan PIRT dan sertifikasi Halal, sebagai jaminan kualitas dan keamanan produk.

Keterlibatan mahasiswa juga menjadi bagian penting dari program ini. Empat mahasiswa dari Program Studi Teknologi Hasil Perikanan dan Manajemen Sumberdaya Perairan dilibatkan dalam kegiatan ini, sekaligus menjalankan program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Sinergi ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa sekaligus memastikan keberlanjutan program di masyarakat.

Harapan untuk Peningkatan Ekonomi Pesisir

Produk perdana “Sambal Lu’at Ikan Tembang” dengan label “Kanel’O” telah diperkenalkan kepada publik melalui pameran di acara Jelang Lustrum VIII UKAW. Ke depannya, tim PkM UKAW berharap produk ini tidak hanya menjadi produk unggulan Kelompok Sharon, tetapi juga menjadi motor penggerak bagi peningkatan pendapatan dan pemberdayaan perempuan di kawasan pesisir Kota Kupang.

“Kami berharap produk ini dapat terus diproduksi dan menjadi salah satu produk unggulan, melengkapi produk-produk olahan lain yang pernah dihasilkan Kelompok Sharon seperti ikan se’i cakalang dan tuna, serta ikan teri kering higienis,” ujar Fanny Ginzel.

Keberhasilan program ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara dunia akademis dan masyarakat dapat menciptakan dampak positif, mendorong kemandirian ekonomi, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir di Indonesia.