UKAW

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

Mengenal Sosok Susanti Ndapataka, Mahasiswa FKIP PJKR UKAW dan Atlet Kick Boxing Berprestasi

Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT, menyampaikan kebanggaan atas capaian Susanti. “Kami bersyukur Susanti Ndapataka bisa memberikan prestasi terbaik kepada NTT, khususnya Dispora NTT dan Prodi PJKR FKIP UKAW Kupang,” ujarnya.

Kupang – Nama Susanti Ndapataka mulai dikenal luas sejak sukses menyumbang medali emas bagi kontingen Nusa Tenggara Timur (NTT) pada ajang PON XX Papua 2021 di cabang olahraga Muaythai. Namun, di balik sorot prestasi tersebut tersimpan kisah perjuangan luar biasa seorang gadis sederhana asal Sumba.

Latar Belakang Sederhana

Susanti lahir dan besar di Desa Kuamasi, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT, dari keluarga sederhana. Ibunya telah lama meninggal dunia, sementara sang ayah bekerja sebagai penggembala sapi. Bersama ayah dan empat saudaranya, ia tinggal di rumah beratap daun, berdinding pelepah pohon gewang, dan berlantai tanah.

Selepas lulus SMA pada 2017, Susanti sempat berhenti melanjutkan pendidikan karena kendala biaya. Ia memilih menekuni olahraga Muaythai, meski hanya berlatih dengan sarung tinju bekas, samsak yang digantung di pohon, serta ban bekas yang ditancapkan ke tanah.

“Alat yang saya pakai seadanya. Satu sarung tinju bekas ini sebenarnya saya sudah mau buang, tapi pelatih bilang pakai saja,” ujar Susanti.

Dari Sarung Tinju Bekas ke Podium Kehormatan

Semangatnya membuahkan deretan prestasi gemilang:

  • Juara Nasional Muaythai, Bogor (2017)
  • Juara Nasional Tarung Bebas Indonesia & Atlet Terbaik Putri (2018)
  • Juara Pra-PON Zona Tengah & Timur
  • Medali Perak Kejurnas Kendari (2021)
  • Medali Emas PON XX Papua (2021)
  • Medali Perak SEA Games Kamboja (2023)
  • Medali Emas Asian Kickboxing Championships Phnom Penh (2024)

Kepulangannya dari PON XX sempat viral karena hanya dijemput dengan mobil pick-up, sebuah gambaran kontras antara prestasi nasional dengan fasilitas sederhana.

Dukungan dan Perhatian Publik

Perjuangan Susanti mendapat apresiasi luas. Pemerintah Provinsi NTT mengangkatnya menjadi tenaga kontrak, sementara Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang memberinya beasiswa penuh untuk menempuh studi. Saat ini, Susanti tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR) FKIP UKAW Kupang.

Beralih ke Kick Boxing, Harumkan Nama Indonesia

Tak berhenti di Muaythai, Susanti kini menekuni cabang olahraga Kick Boxing. Ia mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) di Jakarta dan sempat menjalani training camp di Kyrgyzstan. Performa gemilangnya membuat Susanti ditetapkan melalui SK Presiden untuk memperkuat Timnas Kick Boxing Indonesia pada SEA Games 2023 di Kamboja, sebelum akhirnya meraih medali emas di ajang Asian Kickboxing Championships 2024.

Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT, menyampaikan kebanggaan atas capaian Susanti. “Kami bersyukur Susanti Ndapataka bisa memberikan prestasi terbaik kepada NTT, khususnya Dispora NTT dan Prodi PJKR FKIP UKAW Kupang,” ujarnya.


Penutup

Kisah hidup Susanti Ndapataka adalah bukti nyata bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk meraih mimpi. Dari sarung tinju bekas hingga podium internasional, dari rumah sederhana hingga Pelatnas nasional, Susanti menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk berjuang, berprestasi, dan tidak menyerah pada keadaan.

Share