UKAW

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

UKAW Gelar Seminar Lustrum ke-8: Refleksi Empat Dekade dan Strategi Masa Depan

“Perguruan tinggi di Kawasan Timur Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi, inovasi, dan transformasi digital menjadi kunci agar kita mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing,” tegas Prof. Amheka dalam paparannya.

Kupang, 28 Agustus 2025 — Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang menggelar Seminar Lustrum ke-8 sebagai bagian dari perayaan 40 tahun perjalanan UKAW sejak berdiri tahun 1985. Seminar yang berlangsung di Aula Alfa Kampus UKAW ini diikuti secara luring maupun daring, menghadirkan pimpinan universitas, alumni, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) XV, Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT), serta masyarakat luas.

Para Narasumber: Dr. Inche D.P. Sayuna, S.H, M.Hum, M.Kn (Ketua Alumni UKAW); Pdt. Melkisedek Sni’uth, S.Th, M.Si (Ketua Badan Studi Tata Gereja Sinode GMIT); Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng (Kepala LLDikti XV) & Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT (Rektor UKAW)

Mengangkat tema besar “40 Tahun UKAW: Menginspirasi Transformasi, Menguatkan Iman, Membangun Masa Depan”, kegiatan ini menjadi wadah refleksi capaian empat dekade UKAW serta strategi pengembangan di era disrupsi pendidikan tinggi.

Rektor UKAW, Prof. Dr. Ir. Godlief F. Neonufa, MT, dalam sambutannya menegaskan bahwa perjalanan 40 tahun UKAW bukan sekadar rentang waktu, tetapi juga perjalanan iman, pengabdian, dan kontribusi. “UKAW telah berdiri di garda depan pendidikan tinggi di Kawasan Timur Indonesia. Empat dekade ini kita belajar bahwa iman, integritas, dan inovasi adalah fondasi yang memampukan UKAW untuk terus relevan dengan tuntutan zaman,” ungkap Prof. Neonufa.

Kepala LLDikti XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng, menyoroti pentingnya strategi kolaborasi di era disrupsi. “Perguruan tinggi di Kawasan Timur Indonesia tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi, inovasi, dan transformasi digital menjadi kunci agar kita mampu melahirkan sumber daya manusia unggul yang berdaya saing,” tegas Prof. Amheka dalam paparannya.

Sementara itu, Sinode GMIT yang diwakili oleh Ketua  Badan Studi Tata Gereja Sinode GMIT, Pdt. Melkisedek Sniut, M. Si, menekankan nilai Kristiani sebagai landasan yang tidak boleh ditinggalkan. “Di tengah perubahan sosial yang cepat, perguruan tinggi berlandaskan nilai Kristiani harus menjadi terang dan garam, menjaga integritas moral sekaligus melahirkan lulusan yang peduli terhadap sesama,” jelas Pdt. Pandie.

Dari perspektif alumni, Dr. Inche D.P. Sayuna, S.H, M.Hum, M.Kn, menegaskan peran strategis jejaring alumni bagi masa depan UKAW. “Alumni adalah mitra strategis universitas. Kebersamaan kita adalah modal sosial yang akan menopang UKAW menghadapi tantangan global sekaligus berkontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” ujarnya.

Seminar yang berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WITA ini menghasilkan sejumlah rumusan ide dan rekomendasi strategis untuk pengembangan UKAW ke depan, termasuk penguatan jejaring kerja sama antara civitas akademika, alumni, lembaga pendidikan, dan mitra strategis lainnya.

Dengan momentum Lustrum ke-8 ini, UKAW meneguhkan komitmen untuk terus hadir sebagai perguruan tinggi yang unggul, berkarakter, dan berdampak bagi masyarakat serta pembangunan berkelanjutan di Kawasan Timur Indonesia. Sebagai bagian dari perayaan ini, UKAW mengajak alumni, mitra, dan masyarakat untuk terus mendukung visi dan misi universitas. Dukungan dalam bentuk kolaborasi, partisipasi aktif, maupun doa, akan semakin memperkuat langkah UKAW dalam membentuk generasi penerus yang berintegritas, beriman, dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Share