UKAW

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

Pengembangan Kelompok Belajar Berbasis Literasi Bahasa Inggris di Desa Wisata Mata Air, Kabupaten Kupang

"Saya berharap bahwa ke depan, semua dusun di Desa Mata Air akan memiliki lembaga kursus bahasa Inggris sendiri, sehingga target menjadikan desa ini sebagai "Kampung Inggris" dapat terwujud. Melalui pendidikan, saya harapkan pandangan masyarakat dapat berubah dan peluang yang lebih luas dapat terbuka," Ujar Frengky.

Desa Wisata Mata Air, Kabupaten Kupang, baru-baru ini menjadi sorotan dengan peluncuran program inovatif dari Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) yang bertujuan untuk mengembangkan kelompok belajar berbasis literasi bahasa Inggris. Program ini dilaksanakan pada tanggal 16 Agustus 2025 dan dipimpin oleh Daniel F. Kamengko, dosen dari Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), bersama anggota tim MESRI, Welhelmina Nisriani dari Fakultas Ekonomi, dan Jeremia Alexander Wewo dari Fakultas Hukum. Mereka berkomitmen untuk mengubah wajah pendidikan di desa tersebut.

Kegiatan yang diadakan melibatkan sepuluh peserta dari perangkat desa dan pengelola lembaga belajar di Desa Mata Air. Dengan semangat kolaborasi, program ini bertujuan untuk mendampingi kelompok belajar agar dapat bertransformasi menjadi lembaga kursus yang bersertifikasi dengan izin operasional. Langkah ini tidak hanya memberikan akses pendidikan bahasa Inggris yang berkualitas bagi anak-anak dan warga desa, tetapi juga membuka peluang baru bagi mereka.

UKAW menunjukkan kepedulian yang nyata terhadap pengembangan desa melalui inisiatif ini. Kepala Desa Eli Luluporo menyambut baik program tersebut, memberikan dukungan penuh, dan menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk memberdayakan masyarakat. Kehadiran Pak David Loba sebagai utusan LPM UKAW Kupang semakin menambah semangat dalam mewujudkan Desa Mata Air sebagai pusat pembelajaran yang berdaya saing.

Daniel F. Kamengko, dalam sambutannya, menekankan bahwa program ini bukan hanya tentang pengajaran bahasa Inggris, tetapi juga tentang membangun kepercayaan diri dan keterampilan hidup bagi anak-anak dan warga desa. Ia berharap bahwa ke depan, semua dusun di Desa Mata Air akan memiliki lembaga kursus bahasa Inggris sendiri, sehingga target menjadikan desa ini sebagai “Kampung Inggris” dapat terwujud. Melalui pendidikan, diharapkan pandangan masyarakat dapat berubah dan peluang yang lebih luas dapat terbuka.

Keberhasilan program ini telah mulai dirasakan oleh beberapa warga desa. Salah satunya adalah seorang ibu yang bangga karena anaknya kini telah melanjutkan studi ke Jerman, berkat dukungan pendidikan dari kursus bahasa Inggris yang diadakan di Laboratorium UKAW. Kisah sukses ini menjadi inspirasi bagi masyarakat untuk terus berjuang dan memanfaatkan kesempatan yang ada.

Visi untuk menjadikan Desa Wisata Mata Air sebagai “Kampung Inggris” yang sejajar dengan daerah lain, seperti Jepara, semakin menguat. Di sini, pendidikan dan pariwisata dapat berjalan beriringan, menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Setiap warga desa diharapkan tidak hanya menjadi objek pariwisata, tetapi juga pelaku aktif dalam pembangunan pendidikan yang berkualitas.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada dukungan semua pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan lembaga pendidikan. Dengan semangat kolaborasi yang kuat, diharapkan Desa Wisata Mata Air dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan memberdayakan masyarakat.

Mari bersama-sama mendukung pengembangan pendidikan di Desa Wisata Mata Air dan menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang!

Share