Kupang, NTT – Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang terus berkomitmen mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengabdian. Kali ini, UKAW meluncurkan Program Kemitraan Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan hasil panen petani rumput laut di Desa Bokonusan, Kabupaten Kupang.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 1 – 2 November 2024, dipimpin oleh Norci Beeh, S.Pd, sebagai Ketua Tim dari UKAW yang bekerja sama langsung dengan kelompok petani setempat, membantu mereka mengatasi berbagai tantangan yang sering dihadapi dalam budidaya rumput laut. Beberapa masalah utama yang menjadi fokus adalah rendahnya produktivitas dan pengelolaan hasil panen yang belum optimal. Melalui pendekatan kolaboratif, tim pengabdian UKAW memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani terkait teknik budidaya yang lebih efisien, pengendalian kualitas, hingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil panen mereka.
“Kami melihat potensi yang sangat besar dalam budidaya rumput laut di Desa Bokonusan. Namun, diperlukan peningkatan keterampilan dan pemahaman para petani agar hasil panen dapat lebih maksimal,” ujar Imanuel Emola, M.Si, salah satu perwakilan tim pengabdian UKAW.
Metode Anakonda merupakan salah satu metode budidaya inovatif yang dirancang menggunakan jaring dan pipa berbentuk seperti tabung. Metode ini diterapkan untuk mejawab persoalan yang terjadi pada pembudidaya rumput laut. Keunggulan metode ini adalah rumput laut bebas dari serangan hama oleh ikan Baronang dan Penyu, bibit rumput laut tidak terlepas karena arus dan gelombang, kualitas rumput laut terjaga dengan baik karena tidak ada lumut yang menempel pada thallus rumput laut, serta efektif dalam penggunaan waktu karena rumput laut tidak diikat tetapi langsung dimasukan kedalam tabung anakonda.
Program ini juga melibatkan mahasiswa UKAW yang turun langsung ke lapangan untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan para petani, memperkenalkan metode-metode terbaru dalam budidaya rumput laut yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Kehadiran mahasiswa diharapkan tidak hanya menjadi sarana belajar praktis, namun juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kontribusi nyata dalam pembangunan masyarakat.
Para petani setempat merespons positif inisiatif ini. Salah seorang petani, Bapak Yohanis Kulle, menyatakan bahwa pendampingan dari UKAW Kupang memberi harapan baru bagi petani untuk meningkatkan taraf hidup mereka. “Kami sangat bersyukur dengan adanya program ini. Semoga hasil panen kami bisa lebih baik lagi ke depannya,” ujar Bapak Yohanis dengan semangat.
Dengan adanya Program Kemitraan Masyarakat ini, diharapkan Desa Bokonusan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Nusa Tenggara Timur dalam pengembangan sektor budidaya rumput laut yang berdaya saing tinggi. Selain itu, program ini juga diharapkan bisa memberikan dampak jangka panjang dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kegiatan pengabdian ini merupakan bagian dari rangkaian program unggulan UKAW Kupang dalam menjalin kemitraan dengan masyarakat, sebagai bentuk nyata pengabdian perguruan tinggi dalam membantu pembangunan ekonomi berbasis sumber daya local.
More Stories
Pelantikan Ketua Program Studi dan Kepala Unit Penunjang Pendidikan di Lingkup UKAW
Seminar Nasional Bahas Perubahan Iklim dari Sudut Pandang Teologi
UKAW Meriahkan LLDIKTI XV Fair 2024 Bertema “Follow Your Dream”