Kuliah Umum: TEOLOGI PUBLIK DALAM KONTEKS NTT
Narasumber: Pdt. Prof. Binsar Jonathan Pakpahan, Ph.D (Ketua STFT Jakarta)
Moderator : Pdt. Drs. Maria R. Pada, S.Th (Dosen Senior F. Teologi UKAW)
Opening Speech: Dr. Welfrid Fini Ruku, M.Th, S.Th (Dekan F. Teologi UKAW)
@Capella F. Teol. UKAW 13 Juni 2024
Catatan Ringkas:
Kuliah umum oleh Prof. Binsar Pakpahan membahas teologi publik dalam konteks Nusa Tenggara Timur. Gereja perlu berperan aktif dalam isu-isu sosial, ekonomi, dan politik untuk memperjuangkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat.
Anda mungkin tertarik dengan pertanyaan berikut:
- Bagaimana gereja dapat menggunakan teologi publik untuk mengatasi masalah perdagangan manusia di NTT?
- Apa perbedaan antara teologi publik dan teologi sosial, serta pendekatan apa yang dapat digunakan?
- Bagaimana gereja dapat membangun model teologi yang tepat dalam menghadapi budaya lokal di NTT?
Point-point:
- Selamat datang pada kuliah umum fakultas teologi Universitas Paw 2024. Doa pembuka dipimpin oleh Bapak Pendeta Pono, diikuti dengan kuliah dari Bapak Dekan Fakultas Teologi, Bapak Pendeta, dan Bapak Pendeta provina Jonathan.
- Teologi publik membahas pentingnya memperbaiki dan bersyukur dalam konteks kehidupan masyarakat, mengingat peran gereja dalam memperbaiki kondisi sosial. Hal ini penting untuk dipertimbangkan dalam memahami teologi secara holistik.
- Gereja harus memikirkan peran sosialnya dan menjawab masalah kemiskinan serta kejahatan dalam konteks teologi publik, sambil merenungkan peran gereja dalam konteks politik. Diskusi mengenai keberagaman budaya Indonesia juga penting untuk dipertimbangkan dalam teologi gereja.
- Masyarakat Maritim hidupnya dari laut, sementara masyarakat pesisir tinggal di darat dan laut, memanfaatkan sumber daya laut dan pesisir. Negara kepulauan terdiri dari pulau-pulau yang dipisahkan oleh air, bukan pemberi hidup.
- Gereja memiliki peran penting dalam membangun hubungan kerjasama untuk kebaikan bersama dalam masyarakat. Teologi publik membahas isu-isu yang dihadapi dengan menggunakan berbagai model pendekatan yang sesuai dengan konteksnya.
- Gereja memiliki peran dalam membawa perdamaian dan keadilan sosial, serta memberikan pelayanan untuk menentang sistem yang tidak adil. Hal ini terutama penting dalam konteks kepulauan yang memiliki tantangan tersendiri.
- Gereja perlu berubah untuk menjadi mitra kritis pemerintah dalam mengatasi isu sosial, sehingga dapat memberikan kontribusi positif dalam transformasi masyarakat. Konflik sumber daya di daerah perlu diselesaikan secara damai untuk fokus pada isu sosial yang lebih besar.
- Dampak rupiah minyak dari Australia terhadap petani rumput laut di Indonesia mempengaruhi mata pencaharian mereka. Tanggapan gereja terhadap isu-isu publik seperti human trafficking di Nusa Tenggara Timur perlu dipertimbangkan secara lebih konkret.
- Kristus dapat mengubah budaya gereja yang sulit beradaptasi dengan budaya sekitar. Penting bagi gereja untuk membangun model teologi yang dapat bersatu dalam berbagai perbedaan budaya.
- Gereja memiliki peran penting dalam politik dan pengawasan pemerintah. Melalui kekuatan politiknya, gereja bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah dan mendorong perubahan yang positif di masyarakat.
- Gereja memiliki peran dalam mendorong pertanyaan dan kritik terhadap kebijakan politik serta mengadvokasi keadilan sosial. Gereja perlu berbicara dalam konteks masyarakat untuk memilih langkah publik yang sulit.
- Gereja harus menjawab berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, menjadi gereja yang membawa kebaikan dan menghadapi ketidakadilan dengan keberanian. Semua ini merupakan bagian dari teologi publik yang diungkapkan dalam acara tersebut.
- Acara ini diakhiri dengan doa dan ucapan terima kasih kepada semua peserta serta harapan untuk kerjasama di masa depan. Ucapan syukur disampaikan atas keselamatan dan kebersamaan selama acara berlangsung.
More Stories
Selamat Natal 2024 & Tahun Baru 2025
Pelaksanaan Audit Mutu Internal di Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Tahun 2024
PENGUMUMAN LIBUR NATAL 2024 & TAHUN BARU 2025