UKAW

UNIVERSITAS KRISTEN ARTHA WACANA

Dosen PJKR UKAW, Pnatmo Welhelmina Masi Ikut Program Magang Dosen Kemendikbud Tahun 2021

Peserta Magang Dosen (tengah) di apit oleh Dekan dan para Wakil Dekan di depan kantor FKIP UKAW. (Senin, 20/09/2021).


WARTA PJKR | KUPANG – Program studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Universitas Kristen Artha Wacana (PJKR-UKAW) boleh berbangga karena salah satu dosen tetapnya lolos seleksi program Magang Dosen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun pelaksanaan 2021.

Program yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berlangsung selama empat bulan dan dilaksanakan secara online. Tujuannya untuk mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi dosen guna mendorong penyetaraan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dengan adanya peningkatan dan perbaikan kualitas dosen, diharapkan mampu mendukung percepatan dan sinergitas pelayanan perguruan tinggi untuk menjawab perubahan zaman yang amat kilat.

Program yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi berlangsung selama empat bulan dan dilaksanakan secara online. Tujuannya untuk mendorong peningkatan kualitas dan kompetensi dosen guna mendorong penyetaraan berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dengan adanya peningkatan dan perbaikan kualitas dosen, diharapkan mampu mendukung percepatan dan sinergitas pelayanan perguruan tinggi untuk menjawab perubahan zaman yang amat kilat.

Dekan FKIP, Dr. Andreas Johanis F. Lumba, M.Pd., saat diwawancarai di ruang kerjanya mendukung penuh kepada Ibu Pnatmo karena untuk lolos dalam seleksi tentu melalui proses yang panjang. Untuk itu, Johni berpesan pengorbanan ini harus diikuti dengan baik sehingga bermanfaat bagi diri sendiri dan lembaga.

“Selama bermagang, berbagai kegiatan khususnya tentang pembelajaran yang efektif dan inovatif di era pandemi ini harus dipelajari dengan baik agar setelah kembali ke Prodi, dapat bagikan kepada rekan dosen lainnya. Bahkan harapannya agar hasil magang dapat dipresentasikan di lembaga sehingga para dosen muda dapat mengetahui pentingnya program Magang Dosen,” tegas Johni.

Fakultas juga memberikan sertifikat atau piagam penghargaan kepada peserta magang sebagai bentuk dukungan kepada Ibu/ Bapak dosen yang selalu proaktif melakukan pengembangan karir.

Ketua Program Studi PJKR, Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kita tidak bisa membicarakan perbaikan kualitas dan kompetensi hanya dalam bentuk konsep-konsep semata, namun harus aktif mendorong pelibatan Ibu/ Bapak dosen ke berbagai pelatihan, penelitian, maupun  magang. Untuk itu, saat pengumuman pendaftaran Magang Dosen dalam surat nomor: 1276/E4/PT/2020 tanggal 5 Mei 2020 lalu, Prodi mendorong partisipasi aktif rekan-rekan dosen. Setidaknya selepas magang kita harap karakter berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dosen dapat terbentuk secara berkelanjutan.

“Kami menyambut baik kelulusan Ibu Pnatmo. Ini akan memberi energi positif dalam pengembangan Prodi. Saat berakhirnya kegiatan magang, kita harap Ibu Pantmo dapat membagikan pengalaman berharganya selama magang di Universitas Pendidikan Indonesia kepada Ibu/ Bapak dosen sehingga kita bisa menganalisi dan bahkan menerapkan berbagai stategi pengelolaan dharma perguruan tinggi yang berkualitas, termasuk dalam melayani kebutuhan belajar mahasiswa yang lebih baik,” tambah alumnus Magang Dosen 2018 ini.

Pnatmo bukanlah satu-satunya dosen yang melamar program ini, melainkan juga ada Andry Sinlaeloe, S.Pd., M.Or. Pun demikian berdasarkan hasil seleksi, Pnatmo yang berkesempatan magang. Andry yang meski belum mujur, poin pentingnya ialah bagaimana pria kelahiran 23 April itu turut merespon upaya pengembangan diri sebagai kebutuhan performa pelayanan dharma perguruan tinggi di lingkungan Universitas Kristen Artha Wacana.

Program magang dosen hanya manyaratkan beberapa berkas. Misalnya, surat izin dari pimpinan lembaga, surat keterangan sehat, maupun esai singkat tentang tujuan mengikuti magang dosen. Hal ini dimaksudkan agar memperbesar peluang bagi seluruh dosen di Indonesia untuk turut ambil bagian dalam program pengembangan karir dosen tersebut.

Saat ditemui tim Warta PJKR di sela-sela kegiatannya, Pnatmo Welhelmina Masi, S.Pd., M.Pd., menuturkan bahwa ia mengikuti program ini karena ingin melakukan pengembangan karir dharma perguruan tinggi.  Namun setelah terlibat dalam program ini, saya dibekali juga tentang bagaimana manajemen lembaga, baik dari tingkat universitas hingga kepada Prodi. Ini hal yang luar biasa bagi saya bisa sampai ke tahap ini.

“Selain itu, selama berkegiatan saya juga berpeluang berkolaborasi dengan rekan-rekan dari institusi lain untuk memperluas jaringan kerjasama, baik dari bidang penelitian maupun pengabdian karena kami yang bermagang di UPI ada 23 orang. Kami peserta juga dibimbing oleh dosen-dosen PT Pembina untuk mulau merancang penelitian dan pengabdian agar dapat dikompetisikan dalam hibah Dikti. Ini hal yang menarik menurut saya,” tutup Pnatmo.

Meski kegiatan ini dilaksanakan secara online, peserta tetap merasa beryukur karena mereka dapat mendapatkan banyak informasi dan ilmu dari para pembina yang telah berpengalaman dalam pengelolaan perguruan tinggi. Di sisi lain, melalui pengalaman berharga ini, dosen muda akan terbantu untuk mulai merangcang pengembangan karir-nya dengan baik, termasuk melalui jejaring dengan dosen dari lintas institusi maupun disiplin ilmu. (JB).