
WARTA PJKR | KUPANG – Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) menggelar pelatihan bertajuk “Strategi Riset dalam Penyelesaian Perkuliahan” yang berlangsung pada Jumat, 3 Oktober 2025 di Aula Gedung Alfa UKAW.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber utama, Prof. Dr. Berliana, M.Pd., seorang akademisi senior dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang telah memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun dalam dunia riset dan pendidikan. Ia hadir bersama dua kolega peneliti muda, yakni Yuski Ardiyansi, S.Pd., M.Pd., mahasiswa program doktor UPI, dan Ulma Erdilanita, S.Pd., M.Pd.
Pelatihan ini dirancang khusus bagi mahasiswa semester VII Program Studi PJKR yang telah menuntaskan mata kuliah Metodologi Penelitian dan sedang memprogram mata kuliah Seminar Pendidikan Jasmani. Mereka merupakan calon-calon peneliti muda yang akan segera memasuki tahapan penyusunan proposal, pelaksanaan penelitian, penulisan skripsi, hingga publikasi ilmiah.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP, Dra. Anggreini D. N. Rupidara, M.Si., Ph.D., yang menyampaikan apresiasi kepada Program Studi PJKR dan panitia pelaksana. Dalam sambutannya, wanita yang akrab di sapa En ini menyoroti isu keterlambatan penyelesaian studi yang masih menjadi persoalan serius di lingkungan FKIP UKAW.
“Sering kali, mahasiswa tidak menyelesaikan studi mereka bukan karena tidak mampu, tapi karena kurangnya strategi dan keberanian untuk berdiskusi serta mengeksplorasi permasalahan riset yang ingin mereka angkat. Bahkan, mereka cenderung menghindari dosen pembimbing karena kebingungan atau ketidaksiapan. Untuk itu, kehadiran Prof. Berliana dan tim sangat penting untuk membuka wawasan mereka,” ujar Dekan.
Beliau juga berharap bahwa pelatihan ini dapat menjadi titik awal perubahan pola pikir mahasiswa, dari sekadar ingin lulus, menjadi peneliti muda yang memiliki rasa ingin tahu tinggi dan mampu menyumbangkan pengetahuan yang berguna melalui karya ilmiah yang terukur.

Mengawali sesi pelatihan, Prof. Berliana menyampaikan materi yang membumi dan aplikatif. Ia mengajak mahasiswa untuk memulai perencanaan riset dari hal-hal yang paling mendasar, yakni passion dan kedekatan dengan isu yang diangkat. Ia menekankan pentingnya memilih topik riset yang sesuai dengan ketertarikan pribadi agar proses penelitian tidak terasa membebani, namun menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna.
“Kalau kamu sendiri tidak tertarik dengan topik penelitianmu, bagaimana kamu bisa membuat orang lain percaya bahwa hasil risetmu penting?” tanya Prof. Berliana kepada peserta.
Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk terus membaca artikel jurnal ilmiah, sebagai cara memahami isu-isu aktual dalam bidang pendidikan jasmani maupun olahraga. Menurutnya, kepekaan terhadap isu bisa dilatih dengan bertanya pada setiap artikel yang dibaca, apa masalahnya, mengapa penting diselesaikan, apa kerangka teorinya, bagaimana metode yang digunakan, dan bagaimana kesimpulannya?
Diskusi berlangsung aktif dan dinamis. Beberapa mahasiswa bahkan menyampaikan ide riset mereka dan mendapatkan tanggapan langsung dari Prof. Berliana. Dengan pendekatan yang ramah namun kritis, Prof. Berliana mampu membangkitkan semangat mahasiswa untuk lebih percaya diri menyusun dan menyelesaikan riset mereka.
Salah satu poin penting yang disampaikan dalam pelatihan ini adalah perubahan pola pikir tentang riset. Bagi Prof. Berliana, penelitian bukan hanya syarat kelulusan, melainkan bagian dari budaya berpikir ilmiah yang harus melekat dalam setiap pengambilan keputusan, termasuk dalam kehidupan sehari-hari.
“Kita harus restorasi cara berpikir kita. Melakukan riset itu bukan karena disuruh atau harus lulus skripsi, tapi karena kita punya tanggung jawab sebagai calon guru untuk menjadi problem solver, bukan sekadar pengajar,” tegasnya.
Mahasiswa juga dibekali tips-tips praktis agar penyusunan proposal tidak tersendat. Mulai dari menyusun latar belakang yang fokus pada satu masalah spesifik, memilih variabel yang terukur, hingga menyusun desain metodologi yang realistis namun tetap ilmiah.
Kegiatan ini diikuti lebih dari 50 mahasiswa semester VII yang terlihat antusias sejak awal hingga akhir sesi. Banyak dari mereka merasa tercerahkan dan terbantu dalam memahami langkah-langkah menyusun riset dengan lebih strategis.

Intan salah satu peserta, mengungkapkan bahwa sebelum pelatihan ini, ia merasa bingung dan tertekan menghadapi skripsi. Ia bahkan mendiskusikan topik risetnya untuk dibedah dalam pelatihan karena masih terkendala dalam merumuskan variabel-variabel penelitian, khususnya variabel bebas maupun terikat.
“Saya sering bingung mau mulai dari mana. Tapi tadi, Prof. Berliana menjelaskan dengan sangat jelas dan memberi contoh-contoh nyata. Rasanya seperti diberi peta untuk menyelesaikan perjalanan penelitian saya. Apalagi saya juga terlibat sebagai anggota dalam penelitian bersama. Ini membantu saya untuk lebih terbuka untuk berdiskusi bersama beliau,” ujarnya.

Dosen-dosen yang hadir juga menyampaikan apresiasi terhadap materi dan metode pelatihan yang diberikan. Banyak yang menyatakan bahwa metode yang digunakan Prof. Berliana bisa diadopsi dalam bimbingan skripsi mereka ke depan.
Ketua Panitia, Dr. Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd., mengemukakan bahwa kehadiran Prof. Berliana dan tim di Kupang bukan semata dalam rangka pelatihan ini. Beliau berada di Kupang untuk dua agenda besar. Pertama, sebagai ketua tim penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan judul “Potret geografi dosen wanita untuk submit artikel ke jurnal internasional.” Kedua, sebagai anggota dalam tim penelitian Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) skim riset dasar dengan judul “Konstruksi, validitas, dan reliabilitas instrumen penilaian kompetensi guru ahli muda berbasis model kompetensi guru.”
“Namun, di tengah kesibukannya, beliau bersedia membagikan pengalaman berharga kepada mahasiswa kami di UKAW. Beliau ingin waktu di Kupang menjadi lebih bermakna. Oleh karena itu, kami menyediakan forum pelatihan ini sebagai bentuk kolaborasi ilmiah yang bermanfaat, bukan hanya bagi mahasiswa, tapi juga dosen,” jelas Jusuf.
Lebih lanjut, Jusuf menggarisbawahi pentingnya program studi maupun Ibu/Bapak dosen menangkap berbagai momen dan peluang untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia, seperti halnya dalam kehadiran Prof. Berliana di Kupang saat ini dengan menyelenggarakan pelatihan. Kita harapkan pelatihan mahasiswa ini menjadi tonggak penting dalam peningkatan mutu akademik, baik dari sisi penyelesaian studi mahasiswa yang tepat waktu, maupun dari segi luaran berupa publikasi ilmiah yang berkualitas.
“Skripsi yang selesai tepat waktu dan dipublikasikan akan meningkatkan status akreditasi program studi serta menjadi nilai tambah yang signifikan bagi institusi. Riset itu bukan tujuan akhir. Tapi riset adalah proses belajar menjadi pribadi yang bertanggung jawab secara akademik dan sosial. Dan proses itu seharusnya menyenangkan dan tanpa beban dan tekanan ” tutup Jusuf.
Kegiatan ini menjadi salah satu momen penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan riset di PJKR FKIP UKAW. Dengan berkolaborasi riset bersama sekaligus menghadirkan pakar nasional seperti Prof. Berliana, para mahasiswa dan dosen mendapatkan pandangan baru, strategi konkret, serta motivasi yang kuat untuk menjadikan riset sebagai bagian dari kehidupan akademik mereka.
Ke depan, Program Studi PJKR dan FKIP UKAW berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa secara berkala, baik dengan menghadirkan pakar internal maupun eksternal untuk memperkuat kapasitas dosen internal sebagai pembimbing dan fasilitator riset mahasiswa.
