
Pose bersama Jusuf Blegur dan Ibu/Bapak dosen tim peneliti Universitas San Pedro
WARTA PJKR | KUPANG – Dalam rangka mendukung pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) di bawah naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia tahun anggaran 2025, Universitas San Pedro (UNISAP) menggelar kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) internal pada 26 September 2025.
Guna mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut, Universitas San Pedro telah secara resmi mengundang Dr. Jusuf Blegur, S.Pd., M.Pd., dosen dari Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW), sebagai reviewer eksternal. Undangan ini tertuang dalam Surat Nomor: 390/PKRI/LPPM-UNISAP/IX/2025 yang ditandatangani oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM), Universitas San Pedro, Osniman P. Maure, S.Pd., M.Pd., pada tanggal 23 September 2025.
Dalam keterangannya, Osniman menyampaikan bahwa kegiatan Monev internal ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menilai sejauh mana capaian luaran, perkembangan, serta kualitas pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh dosen-dosen Universitas San Pedro.
“Kegiatan ini sangat penting karena selain memastikan bahwa pelaksanaan penelitian sesuai dengan target dan ketentuan yang berlaku, Monev juga menjadi ajang refleksi dan koreksi atas pelaksanaan kegiatan penelitian. Dari sini, kita bisa mengetahui apa yang perlu diperbaiki agar kualitas penelitian meningkat,” ujar Osniman.
Pemilihan Jusuf Blegur sebagai reviewer dalam kegiatan ini bukan tanpa alasan. Menurut Osniman, pertama karena dosen internal belum memiliki kualifikasi yang disyaratkan oleh Ditjen Diktiristek. Kedua, Jusuf memiliki kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan ketentuan pemerintah, antara lain: telah menyandang gelar doktor, memiliki jabatan fungsional Lektor Kepala, serta memiliki pengalaman dalam hibah penelitian nasional dan publikasi yang relevan di jurnal nasional terakreditasi dan jurnal internasional bereputasi.
Jusuf melakukan Monev terhadap sembilan judul penelitian dosen Universitas San Pedro. Kegiatan ini dilaksanakan dalam dua skema, di mana tujuh penelitian dinilai secara offline pada siang hari, sedangkan dua lainnya dilakukan secara online melalui platform Zoom pada malam hari.

Menurut Jusuf, pelaksanaan Monev tidak sekadar menilai dokumen administratif semata, namun juga mencakup pembimbingan dan diskusi akademik bersama para peneliti agar menambahkan literasi Ibu/Bapak dosen untuk memenuhi luaran publikasi ilmiah.
“Saya tidak ingin hanya datang menilai. Dalam kegiatan ini saya juga berdiskusi dengan para peneliti tentang berbagai aspek penting dalam menulis proposal, metodologi, hingga pembahasan hasil penelitian. Ini penting agar para peneliti tidak sekadar memenuhi kewajiban, tetapi benar-benar memahami esensi dari penelitian ilmiah,” tegasnya.
Dalam proses Monev, terdapat lima komponen utama yang dijadikan acuan penilaian, yaitu: 1) ketercapaian luaran wajib, 2) kesesuaian pelaksanaan dengan rencana penelitian, 3) potensi keberlanjutan hasil penelitian, 4) level Tingkat Kesiapan Teknologi (TKT), dan 5) persentase serapan anggaran.
Dari kelima komponen tersebut, Jusuf menyatakan bahwa ia memberikan perhatian khusus pada ketercapaian luaran wajib, khususnya publikasi hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah pada jurnal nasional terakreditasi atau jurnal internasional bereputasi yang telah dijanjikan dalam usulan proposal.
“Publikasi adalah indikator utama dari keberhasilan sebuah penelitian. Jika tidak ada publikasi, maka penelitian belum selesai. Oleh karena itu, saya menekankan pentingnya luaran berupa artikel ilmiah,” tambah Jusuf.

Dalam sesi diskusi, Jusuf juga mengedukasi para peneliti mengenai teknik menulis latar belakang, merancang metodologi yang tepat, serta cara menyusun pembahasan hasil penelitian secara ilmiah. Hal ini dirasa penting karena masih banyak dosen yang mengalami kesulitan dalam menyusun naskah artikel ilmiah yang siap dipublikasikan. Apalagi saat memublikasikan manuskrip pada jurnal-jurnal nasional dan internasional tersebut, penulis membutuhkan seperangkat strategi, baik teknis maupun non-teknis.
Ia juga mengajak para peneliti untuk tidak melihat kegiatan Monev sebagai hal yang menakutkan atau bersifat menghakimi. Sebaliknya, Monev seharusnya menjadi sarana belajar bersama dan refleksi atas proses yang telah dijalani. Ibu/Bapak peneliti dapat menggunakan momen evaluasi ini sebagai arena meningkatkan kompetensi, sehingga berinisiatif untuk mendiskusikan kendala-kendala selama penelitian dan selanjutnya mengujicobakan berbagai strategi best practicedari Ibu/Bapak peserta yang telah berpengalaman dalam dunia publikasi ilmiah.
“Para peneliti tidak perlu cemas apalagi alergi terhadap Monev. Ini justru membantu Ibu/Bapak dosen mengidentifikasi kekurangan dan memperbaiki kekeliruan dalam pelaksanaan penelitian. Ini semua demi meningkatkan kualitas output dan masa depan penelitian mereka,” ucapnya.

Jusuf memberikan apresiasi kepada para peneliti Universitas San Pedro yang telah bekerja keras melaksanakan penelitiannya di tengah berbagai keberhasilan maupun keterbatasannya. Ia mendorong Ibu/Bapak dosen untuk terus memperkuat kompetensi dalam menulis dan mempublikasikan artikel ilmiah sebagai bagian dari pengembangan karier akademik jangka panjang.
“Publikasi bukan hanya tentang memenuhi kewajiban luaran, tapi juga untuk pengakuan akademik. Kalau para dosen terus melatih diri menulis dan mempublikasikan, ke depan mereka juga bisa jadi reviewer, jadi pembimbing, dan makin diperhitungkan dalam dunia akademik,” tuturnya.
Ia juga menekankan pentingnya membangun budaya akademik yang kuat di lingkungan kampus, terutama dalam hal riset dan publikasi. Jusuf menyarankan agar dosen-dosen lebih banyak terlibat dalam kegiatan yang berorientasi pada pengembangan kompetensi secara kolektif dan kolaboratif, bukan hanya kegiatan insidental yang kurang berdampak jangka panjang.
“Kita perlu membangun budaya belajar, menulis, meneliti, dan mempublikasikan artikel secara konsisten. Targetnya adalah publikasi di jurnal-jurnal nasional terakreditasi seperti SINTA 2 hingga jurnal internasional bereputasi Scopus Q1. Ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM akademik kita,” imbuhnya.
Kegiatan Monev internal ini merupakan bagian penting dalam siklus pengelolaan penelitian dan pengabdian masyarakat. Dengan adanya pendampingan dan evaluasi dari reviewer yang kompeten seperti saat ini oleh Jusuf Blegur, diharapkan hasil penelitian dosen Universitas San Pedro tidak hanya memenuhi kewajiban administratif, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Kegiatan ini juga memperlihatkan komitmen Universitas San Pedro untuk terus meningkatkan kualitas riset melalui tata kelola yang transparan, akuntabel, dan berbasis mutu. Kepala LPPM, Osniman menegaskan bahwa kegiatan semacam ini akan terus dilakukan secara rutin sebagai bagian dari upaya berkelanjutan meningkatkan kapasitas dan kualitas penelitian dosen di lingkungan universitas.
Keterlibatan Jusuf Blegur sebagai reviewer internal Dikti di Universitas San Pedro merupakan bentuk pengakuan terhadap kapasitas akademik dosen Prodi PJKR FKIP UKAW. Hal ini menjadi mandat penting bagi universitas dan program studi untuk terus meningkatkan mutu riset, memperluas jejaring kolaborasi, serta mendorong terciptanya budaya akademik yang unggul. Pengalaman Jusuf menjadi reviewer memberikan nilai tambah strategis bagi pengembangan kapasitas dosen lainnya melalui transfer pengetahuan dan pembinaan proposal penelitian.
Lebih dari itu, kepercayaan ini juga menjadi ajang promosi kualitas sumber daya manusia UKAW kepada masyarakat luas, termasuk calon mahasiswa baru. Universitas Kristen Artha Wacana menunjukkan bahwa dosen-dosennya aktif berkontribusi dalam berbagai kesempatan, menjadikan kampus ini sebagai pilihan tepat bagi mereka yang ingin belajar dari para akademisi profesional dan berpengaruh. Ini sekaligus membuktikan komitmen UKAW dalam mencetak lulusan yang unggul, kompetitif, dan relevan dengan kebutuhan zaman.