
WARTA PJKR | KUPANG – Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) kembali menunjukkan komitmen kuatnya dalam peningkatan kualitas layanan pendidikan melalui pemutakhiran kompetensi dosen. Salah satu bentuk nyata dari upaya tersebut adalah keberhasilan luar biasa yang diraih oleh delapan dosen PJKR yang mengikuti program sertifikasi dosen pemerintah tahun 2025, dengan capaian kelulusan 100% yang diumumkan pada tanggal 17 September 2025.
Dari delapan dosen yang dinyatakan eligible atau memenuhi syarat untuk mengikuti program sertifikasi dosen, seluruhnya berhasil LULUS. Prestasi ini secara langsung meningkatkan persentase dosen bersertifikasi di lingkungan Program Studi PJKR menjadi 842%, sebuah angka yang mencerminkan kemajuan signifikan dalam penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) di lingkungan program studi.
Adapun dosen-dosen yang lulus dalam proses sertifikasi dosen tahun 2025 ini adalah:
- Julian J. Leko, S.Pd., M.Fis., AIFO.
- Jimmy Ch. Atty, S.Pd., M.Fis., AIFO.
- Fredik E. Nope, S.Pd., M.Or.
- Melvianus Selan, S.Pd., M.Or.
- Andry Sinlaeloe, S.Pd., M.Or.
- Alventur Baun, S.Pd., M.Pd.
- Pnatmo W. Masi, S.Pd., M.Pd.
- Christin P. M. Rajagukguk, S.Pd., M.Pd.
Kedelapan dosen tersebut telah melalui proses seleksi administrasi, pelatihan pengembangan profesi, hingga penilaian portofolio yang ketat sebelum akhirnya dinyatakan LULUS sebagai dosen tersertifikasi oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Mewakili pimpinan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Dekan, Dra. Anggreini D. N. Rupidara, M.Si., Ph.D., menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas pencapaian para dosen PJKR ini. Ia menilai bahwa hasil ini adalah buah dari kerja keras dan kesungguhan para dosen dalam mengikuti proses sertifikasi serta bentuk nyata dari budaya akademik yang positif di lingkungan program studi.
“Kami bersyukur atas pencapaian ini. Keberhasilan delapan dosen PJKR dalam lolos sertifikasi dosen adalah bukti bahwa program studi memiliki sistem pendampingan dan dukungan yang solid. Kami harapkan capaian ini dapat menjadi motivasi bagi dosen-dosen lainnya yang sedang mempersiapkan diri untuk proses sertifikasi berikutnya,” ujar Eni.
Lebih lanjut, Eni menambahkan bahwa dengan meningkatnya jumlah dosen bersertifikasi, mutu pembelajaran dan pendampingan kepada mahasiswa di FKIP UKAW, khususnya di PJKR, akan semakin terjamin dan relevan dengan kebutuhan pendidikan abad 21.
Senada dengan pernyataan Dekan, Ketua Program Studi PJKR, Ramona M. Mae, S.Pd., M.Or., dalam keterangannya menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang program studi dalam memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan institusi secara keseluruhan.
“Kami menyambut gembira capaian ini. Delapan dosen yang lulus tahun ini tidak hanya menambah jumlah dosen bersertifikasi, tetapi juga memperkuat posisi kami dalam menyongsong akreditasi program studi pada tahun 2028. Sertifikasi dosen menjadi indikator penting dalam penilaian akreditasi, khususnya dalam aspek mutu tenaga pendidik,” ucap Ramona.
Beliau menambahkan bahwa keberhasilan ini bukan terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan hasil dari pendampingan berkelanjutan, pelatihan internal, dan kolaborasi antar dosen dalam mempersiapkan dokumen portofolio serta pengembangan profesional individu.
Capaian kelulusan 100% dalam program sertifikasi dosen tahun 2025 ini merukan wujud nyata komitmen meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menjadi salah satu indikator positif yang memperkuat optimisme Program Studi PJKR untuk meraih Akreditasi Unggul pada tahun 2028 mendatang. Sebagaimana diketahui, keberadaan dosen bersertifikasi merupakan salah satu indikator utama dalam sistem akreditasi nasional (Lembaga Akreditasi Mandiri Kependidikan atau LAMDIK), khususnya dalam aspek kualifikasi dan kompetensi pendidik.
Dengan 84.2% dosen bersertifikasi saat ini, Program studi PJKR berada dalam posisi strategis untuk menata indikator-indikator lainnya, seperti peningkatan kualitas riset, pengabdian masyarakat, kerjasama institusi, keterlibatan mahasiswa dalam publikasi ilmiah, hingga relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja dan masyarakat. Tidak lupa, pekerjaan lainnya yakni bersama-sama mendorong Ibu/Dosen untuk meningkatkan fungsional ke Lektor Kepala dan juga Guru Besar.
“Kami menargetkan pada tahun 2028, seluruh dosen di lingkungan PJKR telah bersertifikasi. Dengan demikian, kami optimis dapat memenuhi persyaratan untuk memperoleh akreditasi unggul dan sekaligus meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap mutu lulusan kami,” tambah penulis buku Perkembangan Peserta Didik dalam Pendidikan Jasmani tersebut.
Keberhasilan ini juga menjadi bagian dari komitmen jangka panjang Program Studi PJKR untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan, pengajaran, dan pendampingan kepada mahasiswa. Sertifikasi dosen menjadi simbol pengakuan negara terhadap kompetensi profesional dosen, baik dari sisi penguasaan materi, kemampuan pedagogik, maupun etika profesi. Hasil sertifikasi ini juga dijadikan sebagai instrumen perbaikan kinerja dosen maupun program studi secara berkelanjutan.
Melalui berbagai program pengembangan kapasitas, seperti pelatihan penulisan karya ilmiah, workshop kurikulum berbasis outcome-based education (OBE), hingga pelatihan digital learning, program studi berharap dosen-dosen PJKR tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga siap menghadapi tantangan global dalam dunia pendidikan.
Capaian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dosen-dosen lainnya di lingkungan Program studi, Fakultas, maupun Universitas, khususnya yang sedang atau akan memasuki masa proses sertifikasi dosen. Mengutamakan kerja kolaboratif dan suportif dengan sistem pendampingan yang intens dan terstruktur, proses yang sebelumnya dianggap kompleks dan berat, kini dapat dijalani dengan lebih efektif dan efisien.
“Kami mendorong budaya saling mendukung dan berbagi antar dosen. Dosen yang telah lulus akan menjadi mentor bagi rekan-rekannya. Ini menjadi bentuk nyata solidaritas akademik dan semangat kolektif untuk bertumbuh bersama,” tutup alumnus Universitas Negeri Yogyakarta tersebut.
Keberhasilan delapan dosen program studi dalam lolos sertifikasi dosen tahun 2025 menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, kolaborasi, dan dukungan institusional yang konsisten dapat menghasilkan capaian yang membanggakan. Ini bukan hanya prestasi personal, tetapi juga pencapaian strategis institusi yang akan berdampak langsung terhadap peningkatan mutu layanan akademik dan penguatan daya saing program studi di masa depan.
Dengan semangat pembaruan dan komitmen berkelanjutan, Program Studi PJKR optimis untuk terus menghasilkan pendidik profesional yang analitis, berintegritas, transformatif, kompeten, dan relevan dengan tuntutan zaman, serta menjadi kontributor aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.