
WARTA PJKR | KUPANG –Satu dari delapan Indikator Utama Perguruan Tinggi ialah Dosen Berkegiatan di Luar Kampus. Hal ini sebagai pengamalan IPTEKS dosen di tengah-tengah masyarakat. Termasuk di dalamnya masyarakat ilmiah seperti organisasi kemahasiswaan eksternal sehingga kontribusi akademisi kian nyata dalam memajukan peradaban suatu komunitas.
Kegiatan organisasi ekstra kampus yang dihimpun dengan nama Serikat Mahasiswa Tatakata (SEMATA) baru-baru ini menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Kepemimpinan Kader (PKK). Kegiatan soft skills tersebut terlaksana pada tanggal 22-24 April 2022, bertempat di Aula Asrama Mahasiswa Pemda Alor, Jalan Dalek Esa, Oesapa, Kota Kupang.
Kegiatan tahunan tersebut mengagendakan enam materi pelatihan, termasuk Teknik Memimpin Rapat (Yohanis A. Mowata), Public Speaking (Yeftha Y. Sabaat) Manajemen Kepemimpinan Kristen (Teguh L. Takalapeta), Manajemen Konflik (Lolang Maria Masi), Pelatihan Jurnalistik (Rafael Molina) dan Sistematika Dasar Penulisan Karya Ilmiah (Pnatmo Welhelmina Masi).
Ketua Umum SEMATA, Agisthinus Demersis Langade pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan setiap tahunnya untuk membantu mahasiswa melatih kemampuan kepemimpinanya. Salah satu kasusnya mahasiswa mengalami kendala saat menyusun tugas akhir. Kami sebagai organisasi kemahasiswa eksternal, perlu mewadahi kebutuhan ini, maka kami tambahkan materi pada tahun ini ialah sistematika dasar penulisan karya ilmiah.
Selanjutnya, Julianus Mautuka selaku ketua panitia berikhtiar bahwa sebagai mahasiswa, kita pasti menyelesaikan tugas akhir, sehingga materi-materi yang mendukung penyelesaian tugas akhir perlu diperkenalkan kepada mahasiswa agar membantu mereka lebih mudah menyusun tugas akhir hingga mempercepat mereka wisuda tepat waktu.
Anggota SEMATA tersebar di perguruan tinggi di wilayah Kota Kupang yakni, Universitas Kristen Artha Wacana, Universitas Nusa Cendana, Politeknik Negeri Kupang, Politani Kupang, Universitas PGRI 45, Universitas Citra Bangsa, Universitas Muhammadiyah Kupang, Politeknik Kesehatan Kemenkes dan sebagainya. Tentu perbedaan latar pendidikan tinggi ini turut berpengaruh terhadap style penulisan. Namun secara garis besar, mereka perlu diperkenalkan sistematika penulis karya ilmiah.
Pada kegiatan PKK tersebut, pematerinya termasuk Pnatmo yang merupakan dosen tetap Prodi PJKR UKAW. Selain itu, ada Yohanis, mahasiswa Prodi PJKR semester akhir yang dipercayakan sebagai pemateri. Keterlibatan Pnatmo dan Yohanis mendukung IKU PT, yakni Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus dan Dosen Berkegiatan di Luar Kampus.
Pnatmo, menawarkan materi tahapan penulisan karya ilmah, mencari referensi yang kredibel dan cara pengutipan dengan menggunakan tool referensi mendeley.
Peserta PKK sangat antusias dan bersemangat mengikuti materi. Selain menyampaikan materi, Pnatmo juga membuat simulasi sehingga para peserta berebutan untuk mendapatkan giliran. Sistimatika penelitian karya ilmiah disusun berdasarkan template dari perguruan tinggi masing-masing. Alumni Universitas Negeri Surabaya itu menjelaskan secara umum, namun sesekali ia mengontektualisasikan pada selingkung PJKR UKAW.
Menurut Pnatmo, kegiatan ini membahas juga submateri tentang mencari referensi yang kredibel. Namun sebelumnya, peserta harus mengetahui tentang jenis referensi yang kredibel. Misalnya artikel, jurnal ilmiah, prosiding, ebook, dll serta situs referensi yang kredibel seperti Google scholar/google cendekia, Google book, Sinta, Garuda, Moraref, Perpustakaan nasional, Pdf drive, Library genesis, Science direct, Schimago, Journal finder, Taylor & Francis, Elsevier, dll.
“Sekarang sudah banyak platform digital yang tersedia, sehingga mahasiswa mudah mengaksesnya di mana saja. Saat menyusun tugas akhir, kenali template-nya, karena setiap lembaga memiliki selingkung masing-masing. Selanjutnya telisik instruksinya, karena disetiap sistematika ada instruksi atau penjelasan tambahan. Lalu mulai kumpulkan referensinya, karena menulis tanpa referensi itu sangat merepotkan dalam tulisan akademik,” tandas Pnatmo.
Salah satu peserta, Wilson Noris Frare berpendapat bahwa sebagai pelajar perguruan tinggi, materi ini sangat penting untuk mendukung penyelesaian tugas akhir. Misalnya saat kita menyusun laporan atau tugas akhir, kita harus memiliki referensi untuk mendukung hasil penelitian. Kadang kala kita mengambil referensi, tapi tidak mengetahui sumbernya.
Melalui kegiatan ini, peserta memiliki pengetahuan tambahan dan juga pengalaman sekaligus mendorong rasa ingin tahunya. Hal ini memprakarsai peserta agar lebih dini mempersiapkan diri dalam menyusun tugas akhirnya.
Secara terpisah, Jusuf Blegur, selaku Ketua Prodi PJKR FKIP UKAW mengapresiasi dan mendukung partisipasi Pnatmo dan Yohanis karena turut berkontribusi terhadap suksesnya pelaksanaan kegiatan PKK SEMATA.
“Dosen dan mahasiswa sekarang telah diberikan kesempatan untuk berekspresi sebebas-bebasnya baik di dalam dan luar kampus. Ini mandat pemerintah. Dengan demikian, kemitraan yang terjalin ataupun kesempatan yang diterima harus dimaksimalkan dengan baik untuk kemaslahatan orang banyak sekaligus sebagai sarana memutakhirkan diri. Prodi mendukung penuh dosen dan mahasiswa dalam tindakan produktif tersebut,” tutup Jusuf.
Sangat membantu mahasiswa untuk tugas akhir, luar biasa 🙏..Tuhan Yesus sellu menyertai kita semua
Terima kasih atas dukungannya ya.